Melalui Perayaan 110 Tahun Injil Masuk Toraja, Impian Petrus Barangan Menjadi Kenyataan

    Melalui Perayaan 110 Tahun Injil Masuk Toraja, Impian Petrus Barangan Menjadi Kenyataan

    TANA TORAJA - Impian seorang pedagang tempe keliling, Petrus Barangan, warga Dusun Parada, Kelurahan Tampo, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja untuk menempati rumah layak huni, kini terkabul dan menjadi nyata, Jumat (10/3/2023).

    Mengapa tidak, Petrus Barangan yang berjuang hidup untuk sekedar makan saja serta tinggal dalam gubuk bersama sang istri dan kelima orang anaknya selama ini kini Doanya terjawab.

    Melalui moment perayaan 110 Tahun Injil Masuk Toraja, berkat Doa serta ketabahannya akhirnya lewat kolaborasi Panitia dan Batam Center, Tuhan menjawab mimpi Petrus menjadi kenyataan.

    "Kurre Sumanga' dikkana, to mase-mase kan, na Puang mora passakke komi, pena melomi tontong ki kilalai, " tutur Petrus, dalam bahasa Toraja untuk menyampaikan ungkapan terima kasih serta Doanya.

    Di tempat yang sama saat dilaksanakan penyerahan kunci bedah rumah, Yohanis Sampe selaku Sekretaris Gereja Toraja Jemaat Batam Centre, juga menyampaikan syukur kepada Tuhan atas rumah layak huni milik Petrus.

    "Saya sangat terharu atas berkat yang luar biasa dari Tuhan yang dapat kita bagikan kepada saudara-saudara kita. Harapan kita bukan hanya rumah saja yang sekarang sudah bagus, tetapi kehidupan keseharian Ambe' Petrus juga harus kita bantu, " terang Yohanis.

    Yohanis, yang juga selaku Ketua Kontingen BPSW4 untuk perayaan 110 Tahun IMT, menerangkan jika akan menfasilitasi salah seorang anak dari Petrus dalam mencari pekerjaan.

    Dan tidak hanya itu tapi Petrus pun akan dibantu dalam mengembangkan usaha tempenya sehingga dapat menghidupi istri dan anaknya yang masih kecil.

    "Kita akan support, tetapi pesan saya hanya 1. Rumah sudah bagus ini tidak akan berarti jika iman dan kepercayaan kepada Tuhan tidak ditingkatkan. Jadi Ambe' Petrus harus rajin ke gereja yaa, " pesan Yohanis. 

    Dikesempatan yang sama, Djekson Mari selaku Ketua Umum Panitia 110 Tahun IMT, menekankan betapa pentingnya rasa bersyukur atas segala karunia Tuhan.

    "Kita ini hanya melanjutkan berkat dari Tuhan, jadi harapannya di momentum perayaan 110 Tahun IMT ini, ketidak adilan dalam finansial yang masih ada di Toraja, membuka mata kita untuk saling berbagi. Mari menjadi berkat bagi orang lain, " ucap Djekson. 

    Usai pesan pesan penguatan Iman sekretaris Gereja Toraja Jemaat Batam Center bersama Ketua Umum Panitia 110 Tahun IMT, terdengar tangis penuh haru dalam sebuah pujian dari rumah layak huni tersebut, yang menjadi kekuatan bagi Petrus dan keluarga untuk tetap tekun serta selalu mengandalkan Tuhan.

    Pada bedah rumah Petrus Barangan tersebut, diketahui juga dapat terlaksana atas dukungan penuh dari Klasis Makale Tengah, swadaya masyarakat, dan Jemaat Imanuel Tampo, dengan bersinergi bersama TNI/Polri.

    (Widian)

    110 tahun imt injil masuk toraja toraja bedah rumah tni polri
    SULSEL INDONESIA SATU

    SULSEL INDONESIA SATU

    Artikel Sebelumnya

    DPC Partai Demokrat Toraja Utara Ikut Arahan...

    Artikel Berikutnya

    Motivasi Peran Pemuda Gereja, Jufri Sambara':...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Berkaca dari Singapura, Pelajaran Berharga untuk Indonesia
    Peduli Iingkungan, Panglima TNI Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan di Area Mabes TNI
    Hendri Kampai: Seandainya Para Pejabat Jujur, Indonesia Pasti Makmur
    Calon Tunggal Pilkada, Hendri Kampai: Kegagalan Kaderisasi Partai atau Demokrasi yang Dirusak?

    Ikuti Kami